Cari Blog Ini

Jumat, 18 Mei 2012

Sedekah

Tersebutlah sebuah kisah, Imam Mubarak bin Abdullah rahimahullah bersama para sahabatnya melakukan perjalanan untuk menunaikan ibadah haji. Di tengah perjalanan, burung yang menjadi bekal makanan mereka tiba-tiba mati. Imam Mubarak pun meminta untuk membuang bangkai burung tersebut ke tempat sampah. Ketika akan melanjutkan perjalanan, Imam Mubarak yang saat itu berada di belakang rombongan, melihat seorang gadis kecil mengambil bangkai burung dari tempat sampah, kemudian berlari menuju sebuah rumah. Imam Mubarak tertegun, kemudian dihampirinya rumah yang dimasuki gadis kecil itu.
Ditanyanya gadis kecil itu, ”Kenapa kamu mengambil bangkai burung itu?”
”Kami tidak mempunyai makanan apapun, kecuali yang orang buang di tempat sampah itu,” jawab gadis kecil itu. ”Sudah beberapa hari ini kami menghalalkan makanan yang telah menjadi bangkai,” tambahnya.
Imam Mubarak terkejut, dipanggilnya para sahabatnya seraya bertanya, ”Berapa total uang yang kita bawa?”
Mereka menjawab sekitar seribu dinar.
”Sisakan 20 dinar untuk perjalanan pulang, selebihnya berikan pada anak ini.” perintah Imam Mubarak. Rombongan itu akhirnya kembali pulang, tidak melanjutkan perjalanan haji mereka.
Sobat,
Ini kisah ratusan tahun silam. Kisah Imam Mubarak yang begitu pemurah, tanpa pikir panjang menginfakkan hampir seluruh hartanya untuk menolong keluarga gadis kecil itu. Kini, di negeri kita, mungkin banyak yang memiliki nasib seperti gadis kecil itu. Banyak pula yang memiliki rizki melimpah seperti halnya Imam Mubarak. Namun, hanya jiwa yang betul-betul pemurah yang mau merelakan sebagian rizkinya ke tangan yang papa. Dan setan menghembuskan banyak kekhawatiran ke dalam jiwa manusia untuk menghalangi itu semua. Sebagaimana tertera dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 286, ”Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).
Memang begitulah tabiat setan, melancarkan berbagai tipu daya agar kita kikir dan enggan bersedekah, seraya senantiasa mendorong kita untuk memboroskan harta, menghabiskannya untuk kemaksiatan dan dosa. Tipu daya setan sangatlah hebat. Semoga kita tidak termasuk yang terpedaya oleh bisikan setan.
Sedekah = Banyak manfaat
Sobat,
Andai banyak dari kita yang mengetahui bahwa beragam manfaat akan kita dapatkan dari sedekah. Seperti yang dikisahkan dalam buku Quantum Sedekah karya Ustadz Yusuf Mansur, Nabi Ibrahim a.s. didatangi malaikat yang memberitahu bahwa sahabatnya yang akan menikah esok, akan meninggal sebelum pagi datang. Nabi Ibrahim a.s. terkejut, namun tak ingin memberitahukan pada sahabatnya itu. Esoknya, ternyata si sahabat masih hidup dan meninggal pada usia 70 tahun. Nabi Ibrahim a.s. menanyakan perihal ini ke malaikat, malaikat pun menjelaskan bahwa sahabat Nabi Ibrahim a.s. itu telah mensedekahkan separuh hartanya di malam menjelang pernikahannya.
Kematian memang di tangan Allah. Dan menjadi hak Allah pulalah untuk memajukan dan memundurkannya. Satu pelajaran yang dapat dipetik dari kisah tersebut, Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. Jadi, bila ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah… sedekah.
Bagi kita yang beriman, tentu teramat sadar akan kekuatan dari sedekah. Selain meperpanjang umur, sedekah juga mampu menolak bencana, mengatasi kesulitan,  dan mengobati berbagai macam penyakit, sebagaimana Rasulullah Saw. yang mengajarkan kita agar bersegera dalam bersedekah,  sebab  yang namanya bala tidak pernah  mendahului sedekah. Rasululullah Saw. juga memerintahkan agar “membeli” semua  kesulitan kita  dengan sedekah dan agar kita menjadikan sedekah sebagai obat dari penyakit-penyakit kita. Jadi, jangan banyak berpikir. Bersedekahlah! Keluarkan hartamu maka kelak kau akan temukan banyak manfaat.
Sedekah =  Jalan hidup lebih mudah
Dalam Q.S. Al-Lail ayat 5—7, Allah SWT berfirman, ”Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), Maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
Sobat,
Indah sekali potongan Surat Al-Lail tersebut. Dalam tafsir Fi Zhilaalil Qur’an karya Sayyid Quthb diterangkan, ”Orang yang memberi, bertakwa, dan membenarkan pahala yang terbaik, sesungguhnya dia telah melakukan upaya optimal untuk membersihkan jiwanya dan membimbingnya. Saat itulah ia berhak mendapatkan pertolongan dan taufiq Allah yang telah ditetapkan atas diri-Nya sendiri dengan kehendak dan kemauan-Nya. Tanpa pertolongan dan taufik dari-Nya tidak akan ada sesuatu yang terjadi, dan manusia tidak akan mampu melakukan sesuatu.”
Pertolongan serta kemudahan dari Allah, itulah yang selalu kita harapkan. Siapa sih yang tak ingin mendapat pertolongan “live dari Allah? Cukup dengan pertolongan Allah, segala urusan hidup kita akan berjalan mudah, dan sedekahlah yang menjadi jalan untuk mencapainya.
Karena harta kita bukanlah milik kita seutuhnya
Sobat,
Perlu kita pahami di sini, bahwa harta kita semata-mata milik Allah. Kita hanya sebagai penerima amanah Allah ini. Ia berhasil kita peroleh, bukan karena hasil jerih payah, kepandaian, atau keberuntungan kita, tetapi karena Allah memberikan sedikit kasih sayang-Nya pada kita. Janganlah seperti Qarun yang dengan angkuhnya berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku. (Q.S. Al-Qashash:78)
Penting untuk kita renungkan, harta yang kita belanjakan untuk kehidupan dunia pasti akan habis tak berbekas sedangkan harta yang disedekahkan di jalan Allah, itulah yang kekal.
Rasulullah Saw. bersabda, “Adakah hartamu hai anak Adam, kecuali yang telah kamu belanjakan untuk makan atau membeli sandang lalu kumal, atau sedekahkan lalu kamu tinggalkan.” (HR. Muslim) Semoga Allah SWT senantiasa melapangkan rizki  kita dan memberikan kekuatan serta jiwa pemurah  pada diri kita untuk bersedekah di jalan Allah SWT .
Berlombalah
Karena dunia adalah arena pertarungan.
Oleh : Rustikawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar